Penguatan Mutu Pendidikan: Manajemen Risiko dan Monev SPI di Prodi D3 Keperawatan Lubuklinggau*
Lubuklinggau, 09 Desember 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan tata kelola yang lebih baik, Program Studi D3 Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang menggelar kegiatan manajemen risiko dan monitoring evaluasi (Monev) yang diselenggarakan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) poltekkes kemenkes palembang. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi D3 Keperawatan Lubuklinggau, Ibu Susmini, dan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta. Komitmen Meningkatkan Mutu Pendidikan Dalam sambutannya, Ibu Susmini menegaskan pentingnya manajemen risiko dan Monev SPI sebagai langkah strategis untuk menciptakan proses pendidikan yang lebih terukur dan berkualitas. “Kegiatan ini bukan hanya sebuah formalitas, tetapi komitmen nyata kami untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas akademik dan administrasi berjalan sesuai dengan standar mutu dan tujuan institusi. Bersama-sama, kita dapat membangun Prodi D3 Keperawatan Lubuklinggau menjadi lebih unggul dan kompetitif,” ungkapnya.
Kegiatan ini mencakup identifikasi risiko di berbagai aspek operasional, termasuk risiko akademik, keuangan, dan layanan mahasiswa. Dalam sesi diskusi, tim SPI dan para peserta membahas potensi risiko seperti ketidaksesuaian kurikulum dengan kebutuhan lapangan, tantangan dalam implementasi praktik klinis, hingga hambatan administratif yang dapat memengaruhi kelancaran kegiatan belajar mengajar.
Sebagai langkah mitigasi, berbagai solusi ditawarkan, seperti penguatan koordinasi internal, pemanfaatan teknologi dalam administrasi, dan peningkatan pelatihan bagi staf pengajar serta tenaga kependidikan.
Proses Monev yang dilakukan oleh SPI melibatkan metode observasi, wawancara, dan analisis data untuk menilai efektivitas program yang berjalan. Evaluasi ini menjadi dasar untuk menyusun rekomendasi yang lebih tajam dalam meningkatkan mutu tata kelola prodi.
Ketua tim SPI menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk tidak hanya mengevaluasi, tetapi juga memberikan pendampingan agar semua pihak dapat memahami pentingnya manajemen risiko sebagai bagian integral dari pengelolaan program studi.
Hasil dari kegiatan ini menghasilkan sejumlah rekomendasi, seperti peningkatan sinergi antara dosen dan mahasiswa, penguatan sistem pengawasan internal, serta pengembangan program pelatihan berkelanjutan. Dalam waktu dekat, Prodi D3 Keperawatan Lubuklinggau juga berencana untuk memperluas kerja sama dengan institusi lain guna mendapatkan perspektif baru dalam pengelolaan risiko dan mutu pendidikan.
Kegiatan ini diikuti oleh dosen, staf administrasi, “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan risiko dan bagaimana kita semua bisa berkontribusi untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.”
.