Lubuklinggau, UKM LDP Asyifa Prodi Keperawatan Lubuklinggau mengadakan kegiatan Maulid Nabi
Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 12 Rabiul awal 1444 H , dengan tema “Spirit Maulid Nabi Kita Kokohkan Keimanan Dan Solidaritas Kemanusiaan“ dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 07 Oktober 2022, dengan narasumber Ustadz Yoku Hadi, Lc yang merupakan Ustad dari Alumni al ahgaff universiti, tarim,hadramaut, Republik of yemen.
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT yang akan selalu menjadi panutan untuk seluruh umat islam . Dengan perjuangan Baginda Besar Nabi Muhammad SAW umat manusia bangkit dari zaman jahiliyah menuju jaman Terang Benderang,Maka dari itu sudah sepantasnya kita sebagai umatnya untuk selalu mengenang Nabi Muhammad SAW dan berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh beliau. Karena apa yang telah dikatakan, dilakukan, dan ditetapkan oleh beliau telah menjadi sumber dasar segala hukum islam setelah Al Qur’an yang sudah tidak diragukan kebenarannya. Karena dengan selalu mengikuti apa yang telah diajarkan kepada kita maka kita akan diakui sebagai umat beliau kelak di Hari Kiamat.
Salah satu cara untuk menunjukkan kecintaaan kita kepada Nabi Besar Muhammad saw adalah dengan selalu mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal ini harus dijadikan sebagai media untuk meningkatkan kecintaan muslim kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga akhirnya tercipta sebuah generasi yang selalu mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi muslim yang seperti cerminan beliau.
Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 12 Rabiul awal 1444 H , dengan tema “Spirit Maulid Nabi Kita Kokohkan Keimanan Dan Solidaritas Kemanusiaan“
Dari Nu’man bin Basyir dia berkata: Rasulullah saw. Bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).’ (HR. Bukhari dan Muslim).
Penjelasan Hadist : Hadis ini memberikan ilustrasi kekuatan solidaritas kemanusiaan—khususnya—di kalangan umat Islam berlandaskan pondasi keimanan. Demikian pula hadis ini menjelaskan tiga pola interaksi yaitu saling mencintai, saling menyayangi, dan saling berempati. Ketiga kalimat ini memiliki kemiripan arti tetapi berbeda substansi.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA:
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak disebut beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian melakukannya, kalian pasti saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim). kareteristik orang-orang beriman yang menjadi penolong bagi sebagian yang lain yang dapat diwujudkan dalam 3 hal:
Pertama, orang-orang yang beriman selalu berusaha bersinergi, berkolaborasi dan saling menolong antara sesama orang-orang yang beriman, atas dasar keimanan, kebajikan, dan ketakwaan.
Kedua, orang-orang yang beriman selalu berusaha melakukan amar makruf dan nahi mungkar, memelopori kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan umat dan bangsa.
Ketiga, orang-orang yang beriman selalu berusaha menguatkan tauhid dengan menegakkan shalat dan solidaritas kemanusiaan dengan menunaikan zakat, infak, dan sedekah.
Dan akhirnya semoga kita semua dijadikan sebagai umat yang mendapat syafa’at dari beliau, aaminn yarrabbal alamin.